Dalam dunia logistik, aktivitas received at warehouse memegang peran penting untuk menjaga kelancaran rantai pasok. Proses ini memastikan setiap barang yang tiba di gudang diterima, diperiksa, dan dicatat dengan akurat. Jika langkah ini tidak dilakukan dengan baik, risiko seperti salah kirim, ketidaksesuaian stok, dan keterlambatan distribusi akan meningkat. Oleh karena itu, memahami konsep received at warehouse menjadi kunci bagi bisnis yang ingin meningkatkan efisiensi operasionalnya.

Warehouse modern kini tidak hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan, tetapi juga pusat koordinasi pergerakan barang. Proses penerimaan barang menjadi awal dari serangkaian aktivitas penting seperti penyimpanan, pengelolaan stok, hingga pengiriman ke pelanggan. Dengan sistem yang tepat, perusahaan dapat menghemat waktu, mengurangi biaya, dan memberikan pelayanan yang lebih baik.

Pengertian Received At Warehouse

Secara sederhana, received at warehouse adalah tahap awal ketika barang yang di kirim dari pemasok atau pusat distribusi tiba di gudang dan diterima secara resmi. Pada tahap ini, tim gudang akan memeriksa dokumen pengiriman seperti purchase order, packing list, dan faktur untuk memastikan barang sesuai dengan pesanan.

Penting untuk di catat bahwa received at warehouse bukan hanya aktivitas fisik memindahkan barang dari truk ke gudang. Lebih dari itu, proses ini melibatkan pemeriksaan kualitas, penghitungan jumlah, dan pencatatan data secara digital ke sistem manajemen gudang (WMS). Dengan cara ini, perusahaan memiliki catatan akurat mengenai apa yang masuk dan siap di proses lebih lanjut.

Fungsi Received At Warehouse

Fungsi dari received at warehouse sangat krusial bagi kelancaran operasional logistik. Berikut beberapa fungsinya yang paling penting:

  1. Memastikan Akurasi Stok
    Proses penerimaan membantu memastikan jumlah barang yang di terima sesuai dengan dokumen pesanan. Jika ada selisih atau kerusakan, tim gudang dapat langsung melaporkannya kepada pemasok. Hal ini mencegah kesalahan data yang bisa mengganggu perencanaan stok.
  2. Meningkatkan Efisiensi Operasional
    Dengan pencatatan yang akurat sejak awal, barang dapat langsung di arahkan ke lokasi penyimpanan yang tepat. Alur kerja menjadi lebih cepat, sehingga mempersingkat waktu penyimpanan dan mempercepat proses pengiriman berikutnya.
  3. Menjaga Kualitas Barang
    Received at warehouse juga berfungsi sebagai langkah pemeriksaan kualitas. Barang yang rusak atau tidak sesuai spesifikasi dapat segera di pisahkan dan di laporkan. Dengan demikian, hanya barang yang memenuhi standar yang masuk ke gudang.
  4. Mendukung Pelacakan Dan Transparansi
    Dengan penerimaan barang yang terdokumentasi dengan baik, perusahaan dapat melacak pergerakan barang dari pemasok hingga sampai di gudang. Transparansi ini membantu tim manajemen mengambil keputusan yang tepat mengenai persediaan dan distribusi.

Proses Received At Warehouse

Proses received at warehouse biasanya dilakukan secara sistematis agar tidak terjadi kesalahan. Berikut tahapan umumnya:

  1. Penerimaan Barang Dari Transportasi
    Ketika truk atau kontainer tiba, tim gudang memeriksa dokumen pengiriman terlebih dahulu sebelum barang diturunkan. Ini memastikan barang yang datang benar sesuai tujuan.
  2. Pemeriksaan Jumlah Dan Kondisi Barang
    Setelah barang diturunkan, petugas melakukan pengecekan fisik, menghitung jumlah, dan memeriksa kondisi barang. Barang yang rusak dicatat untuk proses klaim atau retur ke pemasok.
  3. Pencatatan Dan Input Data Ke Sistem
    Langkah berikutnya adalah memasukkan data barang ke dalam sistem manajemen gudang. Data ini mencakup jumlah, kode barang, lokasi penyimpanan, dan status penerimaan.
  4. Penyimpanan Di Lokasi Yang Tepat
    Barang yang sudah diterima kemudian ditempatkan di rak atau area penyimpanan yang telah ditentukan. Dengan penataan yang rapi, proses pengambilan barang (picking) akan lebih cepat.
  5. Konfirmasi Penerimaan Ke Pihak Terkait
    Setelah semua proses selesai, tim gudang mengirimkan laporan penerimaan barang kepada bagian pembelian atau tim manajemen. Hal ini menandai bahwa barang sudah siap untuk tahap selanjutnya.

Kesimpulan

Proses received at warehouse menjadi langkah penting dalam rantai pasok karena memastikan setiap barang yang datang diperiksa dan dicatat dengan benar. Dengan alur kerja yang tepat, perusahaan dapat meningkatkan akurasi stok, mempercepat distribusi, serta meminimalkan risiko kesalahan yang dapat menghambat operasional.

Untuk mengoptimalkan proses di gudang, penggunaan software manajemen inventaris dapat menjadi pilihan tepat. Software Oaktree membantu mencatat penerimaan barang, mengelola stok, dan memantau pergerakan inventaris secara real-time. Dengan solusi ini, efisiensi logistik semakin meningkat sehingga perusahaan bisa lebih fokus pada pengembangan bisnis.

Bagikan artikel ini ke

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp
Share on telegram
Scroll to Top